Kamis, 15 April 2010

Madu dan Raja....

Alkisah di sebuah Negeri memerintah seorang Raja yang bijaksana. Sang Raja merupakan kebanggaan rakyat karena memerintah dengan adil dan senantiasa berusaha untuk mensejahterakan rakyatnya. Namun suatu ketika Raja ditimpa sakit yang cukup parah.Seorang tabib istana mengatakan bahwa Sang Raja hanya dapat sembuh bila seluruh rakyatnya menyumbangkan masing-masing satu sendok madu untuk dikumpulkan di istana dalam satu bejana. Maka disebarlah pengumuman kepada rakyat sebagai titah Raja untuk mengumpulkan madu tersebut.
Diantara sekian banyak rakyat di negeri tersebut terdapat satu orang yang punya niat tidak ingin menyumbangkan madu karena madu saat itu cukup sulit dan mahal harganya. Maka ia pun menggantinya dengan satu sendok air biasa, menurutnya bila hanya satu sendok maka tidak akan ketahuan bila dicampurkan dengan madu sumbangan dari yang lain.
Singkat kata terkumpulah satu bejana besar sumbangan madu dari seluruh rakyat. Namun alangkah terkejutnya Sang Raja  ketika mengetahui isi bejana tersebut sebagian besar merupakan air.Ternyata sebagian besar rakyat punya pemikiran yang sama bila mengganti satu sendok madu dengan air tidak akan ketahuan....
Akhirnya Raja mengumpulkan seluruh rakyatnya dan berkata..."Celakalah rakyatku...aku tidak sanggup lagi memimpin kalian ketika aku telah berusaha memimpin dengan adil namun kalian menipu diri kalian sendiri dengan berbuat curang. Maka nantikanlah pemimpin yang akan memimpin kalian dengan penuh kecurangan...". Lalu wafatlah Sang Raja. Innalillahi wa inna ilaihi roojiun.
Inilah satu kisah dimana kita dapat mengambil pelajaran, betapa suatu sikap jujur dan menjaga amanah tidak saja wajib bagi para pemimpin bangsa ini...tetapi juga harus diimbangi oleh sikap jujur masyarakat dalam menjalankan kewajibannya. Sekecil apapun kontribusi kita akan berdampak besar bila dilakukan bersama-sama yang lain....

Senin, 05 April 2010

TENANG lah....anda pasti sukses..

Suatu teori tidak akan berarti apa-apa kalau belum dipraktekan..idealnya teori sama dengan praktek ....namun terkadang teori sering kali jauh dari praktek kenyataan...kenapa demikian ? Karena kita sering tergesa-gesa ingin mendapatkan hasilnya. Padahal teori dibuat berdasarkan analisa percobaan yang teliti dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi. Oleh karenanya maka dalam praktek bisnispun perlu ketelitian dan ketenangan.
Bila kita sebagai pebisnis maka akan selalu berhadapan dengan dua pilihan yaitu untung dan rugi. Hal ini menjadi sesuatu yang biasa dan kita harus siap menerimanya. Salah satu kunci kesiapan adalah selalu tenang dalam bersikap..baik ketika mendapatkan keuntungan maupun mendapatkan kerugian. Kejernihan berfikir akan kita dapatkan ketika kita senantiasa tenang, dan ketenangan akan diperoleh tatkala kita yakin bahwa rizqi kita ditangan Allah bukan di tangan siapa-siapa......